AGTVnews.com - Pentol Mercon adalah kuliner lokal khas Sumenep yang dijual Muzammal dan Istrinya di Desa Karangcempaka, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
Dengan usaha pentol mercon ini, Muzammal mampu meraup penghasilan Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan.
Namun, ada kisah perjuangan pahit yang dilalui sepasang suami istri tersebut saat menjual pentol mercon.
Sebelum Muzammal berhasil membangun ruko Pentol Mercon. Ia dulu pernah menjual jajanan kulinernya di bawah tempat yang dibuat dari daun dan kayu jati.
Baca Juga: Ombaknya besar dan ganas, wisata pantai di Malang ini malah punya view anggun
Tentu, hal ini dapat menghambatnya saat diguyur hujan dan angin lebat.
Muzammal menerangkan, ia harus tergopoh-gopoh membawa olahan pentolnya ke rumah yang jaraknya terbilang cukup jauh.
Mercon sendiri dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kembang api.
Konotasi mercon pada namanya disebut-sebut sebagai salah satu cara Muzammal yang ingin menyampaikan bahwa olahan pedas pada pentolnya bisa mengagetkan banyak orang.
Baca Juga: Bahaya, ini kebiasaan toxic pada diri sendiri yang harus kamu hindari dan cara mengatasinya
Seperti halnya kembang api yang sewaktu-waktu dapat mengagetkan banyak orang.
Tak hanya itu, setiap pengunjung yang menikmati kuliner ini akan merasakan level pedas dua kali lipat dari biasanya.
Dalam adonan pentol, ada cabai yang diselipkan. Pun bumbu sambal pedas yang bikin bibir pengunjung makin heboh.
Artikel Terkait
Pernah takut gagal, penjual pentol di Sumenep kini sukses raup Rp30 juta perbulan
Wisata ini pernah viral di Sumenep, namun sayang kini mengenaskan, ternyata ini pemyebabnya
Review Wisata Tani Mega Rindu di Sumenep, suasana keindahan yang hijau menenangkan
Review Wisata Puncak Teras Langit, suasana alam Sumenep yang bikin tenteram jiwa
Dulu jadi destinasi rujukan, kini Wisata Tectona Sumenep mulai sepi pengunjung karena ini