AGTVnews.com - Di Kabupaten Blitar candi peninggalan Majapahit bukan hanya Candi Penataran saja. Candi lain peninggalan masa kejayaan kerajaan Majapahit yang ada Blitar lainnya adalah Candi Kalicilik.
Candi Kalicilik terletak di Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Candi Kalicilik berasal dari era Majapahit tepatnya pada periode pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi.
Baca Juga: Hitung Untung Rugi Ternak Burung Kenari Buat Pemula, Lihat Modal dan Persiapannya
Tribhuwana Tunggadewi adalah anak dari proklamator Majapahit Raden Wijaya. Dia memerintah pada tahun 1328-1351.
Hal ini terlihat pada ada pintu masuk Candi Kalicilik, dimana terdapat pahatan angka tahun 1271 Saka (1349 Masehi).
Nama Kalicilik sendiri diambil dari bahasa Jawa. Kali artinya sungai, sedangkan cilik artinya kecil.
Nama ini merujuk pada lokasi candi yang berada di dekat sungai kecil yang merupakan jalur lahar Gunung Kelud. Di Candi Kalicilik terdapat Arca Mahakala.
Baca Juga: Kisah Misteri Jembatan Cirahong Ciamis, Penunggu Jembatan Meminta Sepasang Pengantin Baru
Arca Mahakala merupakan perwujudan Syiwa dalam bentuk Penjaga Candi. Hal ini menunjukkan bahwa Candi Kalicilik merupakan candi bercorak Hindu.
Bangunan candi ini terbuat dari bata merah dan memiliki denah bujur sangkar dengan ukuran 6,8 m x 6,8 m, serta tingginya 8,3 cm.
Candi ini terdiri atas tiga bagian yaitu candi, tubuh candi dan atap candi. Pintu candi menghadap ke arah barat dan di atasnya terdapat hiasan berupa kala.
Pada sisi utara, timur dan selatan terdapat relung-relung yang juga berhiaskan kala pada bagian atasnya.
Baca Juga: Waspada Cuaca Buruk, Begini Tips Perawatan Burung Kenari Agar Tetap Fit
Artikel Terkait
Candi Simping Blitar Tempat Perabuan Raden Wijaya, Raja Pertama Majapahit
Tibal Coffee Blitar, Tempat Nongkrong Asyik yang Sedang Hits di Kota Blitar
Gua Umbul Tuk, Gua Eksotis yang Pernah Jadi Tempat Persembunyian PKI di Blitar Selatan
Rekomendasi Wisata Hutan Pinus di Blitar, Dijamin Bikin Adem
Rute Nyambung Janji Blitar, Kafe Paling Romantis dengan Konsep Jogja yang Syahdu