Benteng Pendem Ngawi: Kelam Namun Tetap Aestetik

- Jumat, 2 September 2022 | 14:16 WIB
Pintu gerbang Benteng Pendem atau Benteng Van Den Bosch di Kabupaten Ngawi. (Instagram/elmasoedirman)
Pintu gerbang Benteng Pendem atau Benteng Van Den Bosch di Kabupaten Ngawi. (Instagram/elmasoedirman)

AGTVnews.com - Benteng Van Den Bosch lebih dikenal dengan nama Benteng Pendem di Ngawi Jawa Timur.

Disebut Benteng Pendem karena di sekitar benteng terdapat gundukan tanah yang membuat
benteng ini seolah-olah tersembunyi.

Benteng Pendem Ngawi merupakan salah satu situs bersejarah pada masa pemerintahan kolonial
Belanda.

Benteng Pendem Ngawi dibangun pada tahun 1839 - 1845. Atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes Van Den Bosch.

Baca Juga: Jadi Sorotan Dunia, 6 Ritual Kuno Di Jawa Timur yang Kini Masih Digelar

Benteng Pendem Ngawi memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu berada diantara 2 sungai besar yakni sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun.

Lokasi Benteng Pendem Ngawi yang strategis sangat menguntungkan bagi pemerintah kolonial
Belanda, yatu sebagai keperluan militer, perdagangan dan untuk pengangkutan hasil bumi.

Benteng Pendem Ngawi memiliki 3 tempat peninggalan. Peninggalan tersebut berupa makam, sumur dan bekas penjara.

Setiap tempat peninggalan di Benteng Van Den Bosch memiliki cerita kelamnya masing-masing.

Baca Juga: Serunya Nongki di Landscape Cafe Pacet Mojokerto, Lanskap Alam yang Mempesona dan Tiktokable

Makam, dahulu terdapat seorang kia haji yang bernama Muhammad Nur Salim.

KH. Muhammad Nur Salim adalah pahlawan bangsa yang memperjuangkan perlawanannya pada
pemerintah kolonial Belanda.

Selain itu KH. Muhammad Nur Salim merupakan abdi setia Pangeran Diponegoro.

Beliau diperintahkan untuk menentang kedudukan pemerintah kolonialisme yang ada di Ngawi saat itu.

Halaman:

Editor: Linda Kusuma Wardhani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X