Kisah Eyang Djugo yang  Makamnya Ada di Gunung Kawi,  Ramai Diziarahi Hingga Kini

- Minggu, 21 Agustus 2022 | 12:17 WIB
Kisah Eyang Djugo yang  Makamnya Ada di Gunung Kawi,  Ramai Diziarahi Hingga Kini (@gunungkawi_2651mdpl)
Kisah Eyang Djugo yang  Makamnya Ada di Gunung Kawi,  Ramai Diziarahi Hingga Kini (@gunungkawi_2651mdpl)

AGTVnews.com -Bicara soal Gunung Kawi salah tak lepas dari nama tokoh bernama Eyang Djugo.

Makam Eyang Djugo terletak di lereng Gunung Kawi di Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. Nama asli Eyang Djugo adalah Raden Mas Soerjokoesoemo atau Raden Mas Kromodirejo.

Eyang Djugo yang dimakamkan sj lereng Gunung Kawi merupakan keturunan dari Kasunanan Surakarta. Dahulu Eyang Djugo merupakan salah satu orang yang ikut berjuang  melawan penjajahan Belanda.

Baca Juga: 5 Fakta Gunung Piramid Bondowoso, Jalur Ekstrem Hingga Larangan Mengambil Apapun Jika Tidak Ingin 'Hilang'

Banyak yang menyebut Eyang Djugo juga merupakan guru spiritual dari pahlawan bernama Pangeran Diponegoro.

Namun, Eyang Djugo memilih menggantung senjatanya dan tidak lagi melakukan perlawanan setelah Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda. 

Ia kemudian melanjutkan perjuangannya dengan menyebarkan ilmu. Nama Eyang Djugo dikenal saat ia menyebarkan ajaran Islam ke lereng Gunung Kawi yang sekarang dikenal sebagai Desa Jugo.

Baca Juga: 2 Rekomendasi Tempat Nongkrong di Blitar ini Punya  View  Persawahan Hijau 

Saat berada di desa itu masyarakat setempat menanyai namanya, lalu ia menjawab dengan kata 'Sajugo'.

Masyarakat menganggap  bahwa Sajugo adalah sebuah nama, padahal kata-kata itu dilontarkan Eyang Djugo karena dia berkelana sendiri.

Sajugo artinya adalah seorang diri. Saat masa Eyang Djugo berada di Desa Jugo, desa tersebut pernah dilanda wabah Kolera.

Eyang Djugo kemudian menyembuhkan warga yang terkena Kolera dengan air yang diambilnya dari kendi. Air itu kemudian diberi doa dan diberikan kepada warga yang diserang penyakit.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Sudah Tidak Cocok Dengan si Dia, Salah Satunya Merasa Enggak Dicintai

Begitu meminum air tersebut, warga yang terkena kolera langsung sembuh. Sehingga sampai dengan saat ini air di dalam kendi tersebut dianggap membawa khasiat bagi yang meminumnya.

Halaman:

Editor: Muji Lestari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X