Filosofi jadah ketan, jajanan jadul warisan budaya yang tak pernah lekang oleh waktu

- Minggu, 19 Maret 2023 | 10:16 WIB
Jadah ketan, jajanan tradisional penuh dengan filosofi (Instagram/ @remakitchen44)
Jadah ketan, jajanan tradisional penuh dengan filosofi (Instagram/ @remakitchen44)

AGTVnews.com - Dalam pernikahan selalu ada jajanan tradisional sebagai pelengkap salah satunya jadah ketan yang memiliki filosofi mendalam.

Jajanan tradisional jadah ketan ini merupakan warisan budaya ini tak lekang oleh waktu.

Di sebagian daerah menyebut jadah ketan ini dengan nama tetel. Dan jajanan ini semakin menunjukkan eksistensinya dengan packaging kekinian yang menarik minat.

Jajanan jadah ketan bercita rasa nusantara ini sangat bermakna dan sakral di kalangan masyarakat Jawa ketika mengadakan suatu acara.

Baca Juga: Hindari pakan kroto murai batu mabung, ternyata voer bulu burung langsung ambrol dengan takaran ini

Biasanya jadah ketan selalu ada dalam acara pernikahan, megengan, selamatan dan berbagai acara tradisional lainnya.

Jadah ketan terbuat dari beras ketan yang dikukus, kemudian dimasak bersama santan, daun pandan dan sedikit garam.

Jadah memiliki tekstur kenyal dan lengket dengan rasa asin dan gurih yang dominan sebab penggunaan santan kelapa.

Baca Juga: Inspirasi menu buka puasa Ramadhan, Bolu Donat Kukus dijamin anti ribet! uenak pol tiada duanya

Konon, simbol dan filosofi dalam jadah adalah karena terbuat dari beras ketan yang bertekstur lengket dan cara pembuatan yang membutuhkan waktu lama.

Menurut sesepuh zaman dulu, sifat beras ketan yang lengket bisa menjadi pelajaran bagi pengantin agar keduanya memiliki hubungan yang erat, setia terhadap pasangan dan enggan untuk melepaskan.

Sementara, pembuatan jadah yang memerlukan waktu lama diartikan semoga pengantin memiliki kesabaran ekstra.

Baca Juga: Jangan dikonsumsi 3 makanan yang merusak ginjal ini, lebih baik mencegah daripada mengobati

Mempelai diberikan pelajaran agar tidak mudah putus asa dalam membangun dan mengarungi rumah tangga dalam suka maupun duka.

Halaman:

Editor: Muji Lestari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X