AGTVnews.com - Seperti yang kita tahu ibukota Kerajaan Majapahit berada di Kabupaten Mojokerto.
Pusat pemerintahan Majapahit ini tepatnya berada di Kecamatan Trowulan yang jaraknya sekitar 14 kilometer dari kota setempat.
Jika menilik catatan sejarah, sebenarnya ibukota Majapahit dahulu bukan masuk bagian Mojokerto.
Baca Juga: Namanya Mirip Lintah, Kecamatan di Mojokerto Ini Memang Bisa Menghisap Rasa Penasaran
Lalu dimana pemerintahan Majapahit yang kala itu berada di sekitar Kecamatan Trowulan, Mojokerto ?
Sebenarnya 'Kota' Majapahit akan lebih tepat masuk dalam wilayah Jombang. kok bisa?
Pada masa penjajahan Belanda, dahulu Jombang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Mojokerto yang berdiri pada 1811 silam.
Baca Juga: Dua Catatan Memberi Makanan Murai Batu Trotol, Agar Jadi Burung Dewasa Berkualitas
Jombang kala itu adalah wilayah residen dari Mojokerto. Sedangkan Trowulan adalah wilayah kawedanan yang masuk dalam Jombang eks residen dari Kabupaten Mojokerto.
"Jombang merupakan salah satu residen di dalam Kabupaten Mojokerto. Bahkan Trowulan di mana merupakan pusat Kerajaan Majapahit, masuk dalam kawedanan (onderdistrict afdeeling) Jombang," dalam Wikipedia.
Seratus tahun kemudian, tepat pada 1910 silam, Jombang resmi berdiri sendiri sebagai kabupaten.
Baca Juga: Seram! Nama Pantai di Blitar Ini Bikin Salfok, Punya Dua Versi Cerita Rakyat
Sedangkan Kawedanan Trowulan menjadi bagian dari Kabupaten Mojokerto. Yang kini adalah Kecamatan Trowulan.
"Dengan Raden Adipati Arya Soeroadiningrat atau Kanjeng Sepuh sebagai Bupati Jombang pertama," tutupnya. ***
Artikel Terkait
Menolak Punah, 3 Kuliner Tradisional Khas Blitar Ini Nyatanya Gak Ada di Surabaya atau Daerah Lain
Daerah Paling Aneh di Jawa Timur, Diselimuti Kabut Sepanjang Jaman Beraroma Khas Batu Bata
Cari Referensi Tempat Liburan? Cek 5 Daerah Paling Populer di Jawa Tengah Ini, Banyak Wisatawan Berkunjung
Selain Surabaya, Daerah di Jawa Timur Ini Juga Layak Disebut Kota Pahlawan Karena Jasanya
Saking Berharganya Gunung di Jawa Timur Ini Pernah Direbutkan Dua Daerah, Jadi Sengketa Bak Warisan