Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata ada alasan tersendiri kenapa jasa perahu penyeberangan di desa ini enggan menyeberangkan Kucing.
Menurut warga, konon dahulu pada jaman nenek moyang ketika membuat Sungai Brantas, semua orang dan termasuk segala satwa turut bekerja sama.
Baca Juga: Travelling Surabaya-Balikpapan dengan kapal mewah bonus view indah, ini harga tiketnya
Semua gotong royong menggali dan mencangkul tanah untuk membuat sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa ini.
Namun, disaat semua tengah sibuk bekerja dan ringan tangan, para kucing justru berdiam diri. Hewan berbulu itu malah nampak ogah-ogahan bekerja.
Maka dari itu, sejak saat itu penduduk di desa itu ini seakan menyimpan dendam, mereka berucap tak akan pernah memperbolehkan Kucing menyeberangi Sungai Brantas dengan alasan apapun.
Mitos ini pun mendarah daging dan masih dipercaya memiliki dampak luar biasa hingga jaman moderen sekarang ini.
Baca Juga: Daun Gedhang Cafe dan Resto, tempat nongkrong asyik di Trawas dengan nuansa pedesaan
Masyarakat opercaya jika pantangan ini dilanggar, bakal akan ada balak atau kesialan tertentu yang akan terjadi, entah apa itu.
Meski demikian, semua itu hanyalah mitos, percaya atau tidak semua tergantung pada pribadi masing-masing.
Cerita turun temurun ini menjadi satu warisan tradisi dan budaya unik di negeri kita tercinta. ***
Artikel Terkait
10 Jenis Ikan di Sungai Brantas, Ada Ikan Arapaima Si Predator Raksasa?
Wisata Pantai Brantas Kediri, Tempat Nongkrong Anak Muda Menjemput Senja
Misteri Sungai Brantas, Sungai Terpanjang Kedua di Pulau Jawa yang Membelah Jawa Timur
Kuliner tersembunyi di Jombang, menikmati olahan sambal Pencit-iwak kali khas Sungai Brantas di pinggir sawah
Kafe unik di tambangan Sungai Brantas Jombang - Nganjuk, syahdunya ngopi di atas perahu sambil melihat sunset