AGTVnews.com – Kata-kata maneh saat ini tengah viral, usai diucapkan Sabil Fadhillah di unggahan instagram Ridwan Kamil.
Bahkan Sabil Fdhillah dinilai kasar dengan mengucapkan kata maneh kepada seorang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gegara kata-kata maneh inilah, Sabil Fadhillah juga harus menerima pemecatan dari guru honorer di SMK Telkom Cirebon.
Dalam bahasa Sunda, kata maneh memiliki arti sebagai kamu atau anda.
Baca Juga: 7 cara alami obati asam lambung naik, hanya pakai bahan herbal ini tapi manjur banget
Namun, dalam bahasa Sunda terdapat tingkatan bahasa yang dikenal sebagai undak usuk basa, yang terdiri dari basa Sunda kasar, basa Sunda loma (akrab), dan basa Sunda lemes (santun).
Kata "kamu" yang dilontarkan oleh Muhammad Sabil Fadilah dalam bahasa Sunda bisa memiliki tiga arti, yaitu sia (basa Sunda kasar), maneh (basa Sunda loma), dan anjeun atau salira (basa Sunda lemes).
Tiap tingkatan digunakan berdasarkan siapa lawan bicaranya.
Basa Sunda loma biasanya dipakai saat berbicara dengan seseorang yang setara baik itu jabatan, kedudukan, atau usia.
Namun, tak jarang basa Sunda loma dipakai saat sedang berbicara dengan lawan bicara yang sudah akrab. Sedangkan basa Sunda lemes, biasanya digunakan saat berbicara dengan lawan bicara yang lebih tua.
Komentar yang dilontarkan oleh Muhammad Sabil Fadilah menuai pro dan kontra dari sejumlah warganet.
Baca Juga: Inilah 7 makanan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan normal, bisa dikonsumsi harian
Ada yang menilai jika Ridwan Kamil terlalu baperan dalam menanggapi komentar tersebut.
Artikel Terkait
Sabil Fadhillah beber kronologi dirinya dipecat dari guru honorer : katanya sih ada yang perintahkan
Terlanjur dipecat usai beri kritik! Sabil Fadhillah, guru honorer di Cirebon ternyata pendukung Ridwan Kamil
Mengejutkan! begini respon Ridwan Kamil tanggapi pemecatan guru honorer di Cirebon: wajar..
Terkuak, ini pemicu guru honorer Cirebon greget komentari pedas Ridwan Kamil, ternyata..
SMK Telkom sebut pemecatan Sabil Fadhillah bukan karena RK, perwakilan sekolah: tidak ada yang tiba-tiba!