Yakni mendekatkan sangkar burung dalam waktu yang cukup lama dan terus diamati.
Proses ini bisa memakan waktu 1-2 minggu. Tidak perlu tergesa-gesa daripada harus menanggung risiko kematian.
Apabila berjodoh maka kedua burung akan mendekat dan biasanya mau tidur berdampingan di sangkar masing-masing.
Untuk meminimalkan risiko fatal, sebelum memasukkan dalam kandang ternak kedua burung dimandikan lebih dahulu hingga basah kuyup.
Baca Juga: Agak ekstrem, cara merawat Burung Tengkek hasil tangkapan alam agar tak mudah mati
2. Bertelur tapi tidak dibuahi
Bila pasangan Murai batu sudah berjodoh, bakal ditemukan masalah burung betina mau bertelur tapi tidak menetas.
Proses pengeraman 14 hari tidak membuahkan anak dan telur infertil alias tidak dibuahi.
Gagal pembuahan jantan ini bisa disebabkan pejantan baru belajar kawin, proses kawin yang terganggu, atau betina yang berlemak.
Untuk menghindari masalah ini maka pastikan selama proses kawin mendapat suasana tenang dan bebas dari gangguan.
Bila masalah ini terus berlanjut hingga 3 kali, maka sebaiknya mengganti pasangan dengan burung lain.
3. Betina enggan mengerami
Jarang terjadi betina burung Murai Batu enggan mengerami telur. Sebab secara alamiah burung akan mengerami setelah telur terakhir.
Namun masalah Murai Batu betina enggan mengerami bakal ditemukan saat anda beternak.
Artikel Terkait
Mengenal Murai Batu Panda, burung super elit dengan harga piyik setara motor Ninja
Kenali karakter burung murai batu tipe panas dan tipe dingin supaya gacor, begini cara membedakannya
Teknik poligami dalam beternak Murai Batu: cara hemat untuk sukses berlipat
10 barang yang wajib ada di kandang ternak Murai Batu, yuk dilengkapi biar cepat produksi
Burung murai batu lebih sehat aktif di musim hujan dengan minum ramuan warisan nenek moyang, begini caranya