5 Masalah yang sering dihadapi peternak Murai Batu: semua ada solusinya

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 07:03 WIB
Anakan burung Murai Batu hasil penangkaran yang jadi impian semua kicaumania. (Instagram/@murai.batu.medan_madura)
Anakan burung Murai Batu hasil penangkaran yang jadi impian semua kicaumania. (Instagram/@murai.batu.medan_madura)

Yakni mendekatkan sangkar burung dalam waktu yang cukup lama dan terus diamati.

Proses ini bisa memakan waktu 1-2 minggu. Tidak perlu tergesa-gesa daripada harus menanggung risiko kematian.

Apabila berjodoh maka kedua burung akan mendekat dan biasanya mau tidur berdampingan di sangkar masing-masing.

Untuk meminimalkan risiko fatal, sebelum memasukkan dalam kandang ternak kedua burung dimandikan lebih dahulu hingga basah kuyup.

Baca Juga: Agak ekstrem, cara merawat Burung Tengkek hasil tangkapan alam agar tak mudah mati

2. Bertelur tapi tidak dibuahi

Bila pasangan Murai batu sudah berjodoh, bakal ditemukan masalah burung betina mau bertelur tapi tidak menetas.

Proses pengeraman 14 hari tidak membuahkan anak dan telur infertil alias tidak dibuahi.

Gagal pembuahan jantan ini bisa disebabkan pejantan baru belajar kawin, proses kawin yang terganggu, atau betina yang berlemak.

Untuk menghindari masalah ini maka pastikan selama proses kawin mendapat suasana tenang dan bebas dari gangguan.

Bila masalah ini terus berlanjut hingga 3 kali, maka sebaiknya mengganti pasangan dengan burung lain.

Baca Juga: Andina Julie bawa hawa magis Reog Ponorogo ke panggung National Costume Miss Grand International 2022

3. Betina enggan mengerami

Jarang terjadi betina burung Murai Batu enggan mengerami telur. Sebab secara alamiah burung akan mengerami setelah telur terakhir.

Namun masalah Murai Batu betina enggan mengerami bakal ditemukan saat anda beternak.

Halaman:

Editor: Yusuf RH Saputro

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X