AGTVnewscom - Wilayah Magetan dinyatakan menjadi daerah outbreak/wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) setelah ditemukan sapi terpapar.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan mencatat ada 25 ekor sapi positif terpapar PMK dan 5 lainnya ditemukan bergejala.
Mencegah wabah PMK meluas, Pemkab Magetan memutuskan menutup 5 pasar hewan yang ada di wilayahnya mulai Selasa, 17 Mei 2022.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Film Satria Dewa: Gatotkaca yang Tayang di Bioskop Pada Juni 2022
Penyebaran PMK di Kabupaten Magetan beberapa hari terakhir ini, menyerang puluhan ternak, utamanya di Desa Turi Kecamatan Panekan dan di Desa Sugihrejo Kecamatan Kawedanan.
Bupati Magetan Suprawoto menyatakan, sebenarnya dinas terkait telah melakukan usaha preventif dengan melakukan pemeriksaan hewan yang masuk ke Magetan.
Namun setelah diketemukannya kasus positif, pemerintah Kabupaten Magetan mengambil kebijakan untuk melockdown secara lokal ternak positif dan menutup sementara pasar hewan, untuk mencegah penularan.
Baca Juga: Javier Roca Berharap Banyak Pada Renan Silva Usai Dionathan Machado Hengkang dari Persik Kediri
”Salah satu upaya adalah dengan melockdown dan yang kedua menutup pasar hewan untuk sementara, sehingga tidak ada lagi mobilitas."
Artikel Terkait
Gegara Wabah PMK, Pemprov Jatim Tutup Pasar Hewan di 4 Daerah ini
Wabah PMK Hewan Ternak, Pemprov Jatim Berupaya Keras Hentikan Penularan
6 Langkah Penanganan Wabah PMK Hewan Ternak, Salah Satunya Karantina
Mentan Sebut Merebaknya Wabah PMK di Indonesia Masih Level Ringan, Mudah Ditangani
Kementan Pastikan Wabah PMK Tidak Ganggu Stok Ternak Jelang Idul Adha 2022