AGTVnews.com - Dinas Peternakan Kabupaten Jombang mencatat 96 ekor sapi disana suspek virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Bahkan, 5 diantaranya mati secara mendadak.
Sapi-sapi yang mati tersebut semuanya masih berumur anakan (Pedet) dan masih menyusu. Semuanya mati dalam kurun waktu hampir bersamaan setelah indukannya dinyatakan suspek PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Kelima sapi itu merupakan milik warga di dua kecamatan yakni warga Desa Pulorejo Tembelang dan Desa Sidolegi Kecamatan Wonosalam.
Baca Juga: Pantangan Pernikahan dalam Adat Jawa Kebo Berik, Begini Solusinya
Kepala Dinas Peternakan Jombang, Agus Susilo Sugioto mengatakan, puluhan sapi yang suspek terjangkit PMK ini tersebar di empat kecamatan diantaranya Kecamatan Tembelang, Wonosalam, Mojowarno dan Kecamatan Kabuh.
"Sampai laporan kemarin sore ada sekitar 96 sapi yang kena itu ada di 3 kecamatan, di Sidolegi Wonosalam, kemudian Grobogan Mojowarno dan Pulorejo Tembelang, terakhir ini ada di Kabuh ada di Desa Manduro, itu semua masih menunggu lab nya nanti hasilnya akan kita sampaikan," ujarnya, Kamis, 12 Mei 2022.
Lima anakan sapi yang mati itu tak tertolong setelah kondisinya buruk. Semuanya tidak mau menyusu induknya lantaran induknya dalam kondisi tak baik diduga terinfeksi PMK.
Baca Juga: Tidak Ingin Lengah, Kapolri Terus Awasi Penerapan Kebijakan Larangan Ekspor Minyak Goreng
"Yang mati ada 5 semuanya pedet masih sapi anakan, karena mereka nggak makan rumput makanya hanya mengandalkan susu induknya, jadi kalau sakit susu ndak enak, jadi nggak mau minum susu lalu mati," terangnya.
Artikel Terkait
DKPP Kota Kediri Pantau Pasar Hewan, Antisipasi Penyebaran PMK
Mentan Sebut Merebaknya Wabah PMK di Indonesia Masih Level Ringan, Mudah Ditangani
Waspada, Hewan Ternak Sapi Terjangkit PMK Di Probolinggo Bertambah, Kini Capai 203 Ekor
Setelah Probolinggo, Kini Giliran Lumajang, Ada 124 Ekor Hewan Ternak Sapi Terjangkit PMK
Polres Trenggalek dan Stakeholder Kunjungi Pasar Hewan Antisipasi Merebaknya PMK