AGTVnews.com - Penyebaran berita bohong atau hoaks menjadi perhatian bagi Kepolisian RI.
Selain meresahkan dan menghasut, hoaks juga akan membuat suasana menjadi tidak tentram.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan gangguan kamtibmas yang kerap terjadi menjelang Pemilu 2024 yakni penyebaran berita hoaks meski pelaksanaan Pemilu masih dua tahun lagi.
Seperti dikutip AGTVnews dari Ayoindonesia hari ini Rabu 12 Januari 2022, Menurut Dedi, penyebaran hoaks menjelang pemilu kemungkinan akan bermunculan mulai tahun ini.
Baca Juga: Yuk... Mengenal Lebih Dekat Apa itu Kurikulum Prototipe ?
"Jadi prediksi kami di tahun 2022 sampai jelang 2024
situasi seperti itu (hoax) akan kembali muncul.
Kita harus antisipasi bersama," ujar Dedi dalam keterangannya.
Dedi menegaskan dengan adanya kebersamaan dan persatuan, maka penyebaran berita bohong (hoax) yang dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab dapat diantisipasi.
Baca Juga: Mak Rini Bersyukur Tak Ada Penolakan vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Dedi juga mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan adanya berita bohong.
"Jangan sampai terprovokasi oleh orang-orang yang ingin
memecah belah bangsa ini," katanya.
Berita bohong kerap kali disebarkan melalui media sosial,
meski demikian Dedi meyakini masyarakat dapat mengantisipasi hal tersebut.
Baca Juga: Mak Rini Bersyukur Tak Ada Penolakan vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Oleh karena itu, kata Dedi, institusi pendidikan juga memiliki peran penting dalam antisipasi penyebaran berita bohong, sehingga masyarakat tidak mudah terpeceh belah.
"Dengan antisipasi yang tepat bangsa ini tidak akan mudah terpecah belah,"
tuturnya.