AGTVnews.com - Blitar adalah nama salah satu daerah di Jawa Timur. Terletak di sisi selatan dari propinsi ujung pulau Jawa.
Tak banyak yang tahu, bahwa awal sejarah berdirinya Blitar dulunya ternyata adalah hutan belantara.
Tak hanya berwujud hutan belantara, namun pada zaman dahulu banyak yang enggan masuk wilayah Blitar.
Karena dikenal wingit dan terisolir, wilayah hutan belantara Blitar tersebut jarang dijamah manusia.
Namun saat itu ada tentara dari Mongol atau tentara tartar yang masuk hutan belantara tersebut.
Baca Juga: 6 deretan Makam dan petilasan di Blitar yang jadi wisata religi hingga tempat keramat, dimana saja?
Dikutip dari laman resmi Pemkot Blitar, tentara tartar yang merupakan pasukan Kekaisaran Mongol bersembunyi di dalam hutan setelah kalah berperang melawan Majapahit.
Karena keberadaannya dianggap mengancam Kerajaan Majapahit, maka diutuslah Nilasuwarna anak dari Adipati Wilatika Tuban yang merupakan orang kepercayaan Kerajaan Majapahit.
Nilasuwarna, ketika itu, mengemban tugas untuk menumpas pasukan Tartar yang bersembunyi di dalam hutan.
Singkat cerita, Nilasuwarna berhasil mengusir pasukan Tartar dari dalam hutan. Sehingga wilayah hutan tersebut kemudian diberi nama Blitar yang berarti Bali Tartar atau kembalinya Tartar.
Atas keberhasilannya, Majapahit pun memberi Nilasuwarna untuk mengelola hutan tersebut. Dan diberi gelar Adipati Ariyo Blitar I.
Baca Juga: Kafe di sekitar Bromo yang hits, tongkrongan adem punya view keren
Sejak itu, Adipati Ariyo Blitar I mulai menjalankan kepemimpinan di bawah Kerajaan Majapahit. Dia kemudian menikah dengan Gutri atau Dewi Rayung Wulan, dan dianugerahi anak bernama Djoko Kandung.
Selanjutnya daerah di lereng selatan Gunung Kelud itu berkembang menjadi sebuah pemukiman hingga saat ini.
Artikel Terkait
Nyeleneh! ternyata ini sejarah Dusun Memek di Jombang
5 wisata sejarah di Blitar yang pas untuk libur akhir tahun, dari rumah kecil Bung Karno hingga makamnya
Yuk wisata sejarah di Candi Badut Malang, peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang berusia ribuan tahun
Sejarah Tahun Baru Imlek yang lekat dengan warna merah dan bunyi petasan, ternyata karena hal ini
Spot seram Wisata Gunung Kelud Kediri, Terowongan Ampera bikin merinding dan ciut nyali, tapi penuh sejarah