Kemenperin Dorong Pabrik Gula RMI Blitar Tingkatkan Produksi

- Jumat, 5 Agustus 2022 | 19:32 WIB
Kemendag Dorong Pabrik Gula RMI Blitar Tingkatkan Produksi (Nur Ana Alana)
Kemendag Dorong Pabrik Gula RMI Blitar Tingkatkan Produksi (Nur Ana Alana)

AGTVnews.com - Direktur Jenderal Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Putu Juli Ardika mendorong Pabrik Gula Rejoso Manis Indo (RMI) Blitar meningkatkan produksi.

Hal itu disampaikan Putu Juli Ardika saat menengok produksi gula di PT RMI, Jumat, 5 Agustus 2022.

Dia mengatakan, masih banyak tantangan yang harus dipecahkan untuk meningkatkan produksi gula. Salah satunya soal sarana prasarana jalan.

"PT RMI memiliki potensi untuk dikembangkan produksinya hingga 2,5 kali. Jadi lahan potensial yang ada 22.000 hektar dan sekarang baru bisa dikerjakan 8.000 mudah-mudahan bisa segera 12.000 hektar," ujarnya.

Baca Juga: Review Kereta Ekonomi Dharmawangsa Jakarta-Surabaya: Suasana, Makanan dan Harga Tiket

Peningkatan kelas jalan kata dia,  diharapkan  mampu mendorong produksi gula PT RMI.

Dengan peningkatan kelas jalan menjadi kelas satu diharapkan kapasitas pabrik bisa mengolah 15.000 hingga 20.000 ton tebu perhari.

"Sekarang kan dengan kelas jalan seperti ini perhari ada 1.200 truk.  Sehingga kalau ditingkatkan mungkin truk bisa mengangkut dua kali ini. Dan kapasitas yang sekarang 10.000 ton  tebu perhari  bisa ditingkatkan," paparnya.

Dia menambahkan, peningkatan jalan menjadi kelas satu menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Namun dari Pemerintah Daerah setempat harus memberi dukungan penuh, agar hal tersebut segera terealisasi.

"Ini akan terwujud jika ada suatu kerja bersama, mulai dari Pemda yang mengusulkan dan seterusnya sesuai mekanisme," ujarnya.

Baca Juga: Ngeri! 5 Tanda Kucing Melihat Hantu, Bisa Bikin Kamu Merinding

Sementara i Wakil Direktur Utama PT RMI, Syukur Iwantoro membenarkan bahwa sarana prasarana jalan menjadi salah satu kendala produksi.

Kata dia, potensi lahan yang ada di Blitar masih banyak, belum lagi yang berada di daerah sekitarnya. Tahun pertama dan kedua, produksi bisa mencapai 6.500 ton tebu perhari , tahun ini sudah mencapai 9.000 sampai 10.000 ribu ton perhari.

"Terkait jumlah produksi permasalahannya bukan mesin, tapi lebih karena terkendala sarpras infrastruktur jalan.  Sehingga terjadi hambatan di jalan, karena memang jalannya untuk pengembangan industri memang perlu ditingkatkan menjadi kelas 1," jelasnya.

Halaman:

Editor: Muji Lestari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X