AGTVnews.com - Merebaknya virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di beberapa daerah di Jawa Timur, berdampak pada turunya daya beli masyarakat.
Sejak beberapa hari terakhir, para pedagang di pasar tradisional Kota Kediri yakni Pasar Pahing mengeluh sepinya permintaan konsumen.
Tak hanya itu, para pelanggan daging sapi ini juga disebut mengurangi pembelian mereka.
Baca Juga: 5 Penyanyi Dangdut Wanita Asal Blitar Populer, Nomor 3 Berparas Bule
Berdasarkan pantauan, harga daging saat ini berada di angka Rp 110 ribu per kilogram. Harga ini turun sekitar Rp 30 ribu dari Haru Raya Idul Fitri lalu yang tembus sekitar Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu.
Suparmi mengakui turunya permintaan konsumen sejak adanya wabah PMK di Jawa Timur ini. Meski demikian dia tidak menjelaskan secara rinci berapa persen angka penurunan itu dan penyebabnya.
Baca Juga: Kisah Kelam Benteng Pendem Cilacap, Saksi Bisu Kekejaman Kolonial Belanda Hingga Jepang
"Tetap ada imbasnya untuk penjualan daging, meski tidak signifikan. Namun para pedagang mengeluhkan penurunan permintaan dari para konsumen. Biasanya konsumen membeli banyak, namun kini menjadi lebih sedikit," kata Suparmi, Senin, 23 Mei 2022.
Hal senada juga dikatakan oleh Tukimah pedagang daging sapi lain. Saat ini harga daging sapi stabil di angka 100 ribu perkilo nya. Meskipun ada wabah PMK namun di Kota Kediri aman.
Artikel Terkait
Ponorogo Tidak Akan Tutup Pasar Hewan Terkait Kasus PMK, Bupati Sugiri: Kasihan Ekonomi Bisa Lumpuh
5 Pasar Hewan di Magetan Ditutup Dampak Wabah PMK
Soal Merebaknya PMK, Kabupaten Blitar Belum Rencanakan Penutupan Pasar Hewan
Dua Kecamatan di Surabaya Ditemukan Sapi Suspek PMK, Warga Diminta Tak Panik
Sapi di Kediri Ditemukan Mati Mendadak dengan Mulut Berbusa, Warga Geger Terjangkit PMK