Dinas Pendidikan Kediri Minta Guru Pantau Penjual Jajan di Kantin Untuk Cegah Hepatitis Akut

AGTVnews.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri meminta para guru dan kepala sekolah memantau kebersihan makanan yang dijual di kantin.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit hepatitis akut yang dikhawatirkan menulari para pelajar.

Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Kabupaten Kediri Nur Miftahul Fuad mengatakan hal tersebut juga untuk menenangkan orang tua siswa yang ada di rumah.

Baca Juga: Pantangan Pernikahan dalam Adat Jawa Kebo Berik, Begini Solusinya

"Anak anak dibiasakan membeli atau mengkonsumsi makanan sehat dan nilai gizi seimbang. Guru juga perlu pantau penjual makanan yang biasa mangkal di depan sekolah."

"Jika penjualanya asal asal perlu dipertanyakan kualitas makanan tersebut nilai gizinya memadai atau tidak. Kalau tidak perlu dihindari," jelasnya, Kamis, 12 Mei 2022.

Fuad menjelaskan prokes tetap utama di saat pandemi sekarang namun karena hepatitis misterius akut di Jatim, Disdik meningkatkan kewaspadaan dan meminta siswa jaga kesehatan lebih maksimal.

Baca Juga: 4 Keutamaan Puasa Sunnah Senin Kamis, Sering Dikerjakan Rasul

Sejauh ini seluruh SD dan SMP di Kabupaten Kediri tetap perketat protokol kesehatan (prokes) di Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen saat ini.

"Ada baiknya setiap siswa harus tetap kenakan masker dan tidak berkerumun. Karena sifat hepatitis ini penularanya cepat."

"Kami langsung cek dan koordinasi ke setiap sekolah agar siswanya patuhi prokes dan tidak sembarangan kunsumsi makanan sekalipun makanan itu enak," katanya.

Baca Juga: Jurnalias Al Jazeera Tewas Ditembak Pasukan Israel, Otoritas Palestina: Shireen Abu Akleh Sengaja Dibidik

Fuad menyarankan ke kepala sekolah, guru dan penjaga sekolah memantau kualitas hygine makanan yang tersaji dan terjual di kantin.

Sebagaimana dikutip AGTV News dari Koran Memo berjudul Cegah Hepatitis, Disdik Kabupaten Kediri Minta Siswa Perketat Prokes, hal tersebut demi kesehatan, kesehatan dan kenyamanan siswa dalam PTM.***
(Bakti Wijayanto/Koran Memo)