AGTVnews.com - Presiden Belarusia Alexsander Lukashenko mengungkapkan beberapa rincian percakapannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai situasi di Ukraina, pada pertemuan khusus dengan militer kemarin, Kamis, 24 februari 2022.
Kepala Negara Belarusia Alexander Lukashenko mengingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengesahkan operasi militer khusus di Donbass.
Pagi ini para pemimpin Belarusia dan Rusia membahas perkembangan di wilayah tersebut dalam percakapan via telepon.
Baca Juga: Tanggal 28 Februari atau 1 Maret Isra' Mi'raj Pada Tahun 2022 Ini? Simak Penjelasan Lengkapnya
“Dia memberi saya semua detail situasi dan, yang paling penting, perkembangan yang sedang berlangsung. Menurutnya, tujuan dari operasi itu jelas: untuk menghentikan genosida orang-orang di Oblast Donetsk dan Oblast Luhansk,” ucap Aleksander Lukashenko yang dikutip AGTVnews.com dari laman BELTA, hari ini Jum'at 25 Februari 2022.
Menurut Presiden Belarusia, setelah latihan militer bersama, beberapa pasukan Rusia tetap berada di wilayah Belarus.
Alexander Lukashenko menjelaskan mengapa keputusan itu dibuat adalah untuk menghindari sindiran, selama pertemuan terakhir dengan Putin di Moskow.
Baca Juga: Stop Jadi Pemalu, Cari Tahu Yuk Penyebab dan Cara Mengatasi Sifat Malu Biar Lebih Pede
Lukashenko secara pribadi menyarankan untuk meninggalkan sejumlah pasukan Rusia di selatan Belarus, ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak malu untuk mengatakan pihaknya tidak siap untuk melindungi perbatasan selatan dalam situasi saat ini, lantaran pasukan Ukraina merupakan unit militer, bukan penjaga perbatasan, maka pihaknya tidak siap untuk mulai melakukan manuver disana.
Artikel Terkait
Daftar Serangkaian Peristiwa yang Terjadi Pada Hari Pertama Invasi Rusia ke Ukraina
Reaksi Jokowi Tentang Perang Antara Rusia vs Ukraina: Perang itu Menyengsarakan Umat Manusia
10 Alasan sekaligus Asal-usul Rusia Menyerang Ukraina, Peristiwa di Tahun 2014 Kembali Disorot
Perang Rusia dan Ukraina, Jokowi: Membahayakan Dunia
Daftar Negara yang Aman Andai Perang Dunia ke-3 Terjadi, Selandia Baru Salah Satunya