Menguak kisah Candi Tegowangi Kediri, situs peninggalan Majapahit yang menjadi tempat pendarmaan raja

AGTVnews.com – Candi Tegowangi merupakan salah satu situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri.

Candi Tegowangi terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Lokasi Candi Tegowangi ini berada di timur kurang lebih 24 km dari Kota Kediri atau sekitar 30 menit perjalanan. Candi ini juga hanya berjarak 4 km dari kota Kecamatan Pare.

Candi Tegowangi diduga sebagai sebuah candi yang cukup megah. Hanya sayangnya hanya tersisa bagian kaki dan tubuh candi saja. Tidak ada gambaran utuh candi ini sebelumnya.

Baca Juga: 4 tembakan burung ini bakal pengaruhi juri, perhatikan poin-poin ini murai batu auto menang kontes

Diduga candi ini roboh dan terkubur lava letusan Gunung Kelud, sehingga menjadikan bangunan candi hancur.

Dilihat dari arca-arca yang ditemukan dan menurut bentuk bangunannya, Candi Tegowangi merupakan bangunan suci yang berlatar agama Hindu.

Dari Kitab Pararaton disebutkan jika Candi Tegowangi ini merupakan tempat Pendharman Bhre Matahun.

Sedangkan menurut Kitab Negara Kertagama dijelaskan bahwa Bhre Matahun meninggal pada tahun 1388 M.

Baca Juga: Asal usul Halloween, perayaan berkostum seram yang juga dikenal dengan pesta kematian

Diperkirakan Candi Tegowangi ini dibuat pada tahun 1400 M karena pendarmaan seorang raja. Pendarmaan dilakukan pada 12 tahun setelah raja meninggal dengan upacara Srada.

Secara umum candi ini memiliki denah bujur sangkar. Sepeti bangunan pada jaman Majapahit, bangunan suci selalu menghadap ke barat. Candi ini memiliki ukuran 11,2 x 11,2 m dan tinggi 4,35 m.

Keunikan struktur bangunan candi ini terbuat dari pondasi bata sedangkan batur kaki terbuat dari batu Andesit. Bagian kaki candi berlipit dan berhias.

Kawasan candi ini diperkirakan merupakan sebuah bangunan kompleks. Tidak hanya terdapat candi inti, namun juga terdapat bangunan candi pendamping.