Petirtaan Candi Penataran tempat bersuci para raja sebelum melakukan pemujaan

- Kamis, 29 September 2022 | 08:27 WIB
Petirtaan Candi Penataran tempat bersuci para raja sebelum melakukan pemujaan (Kemendikbud)
Petirtaan Candi Penataran tempat bersuci para raja sebelum melakukan pemujaan (Kemendikbud)

AGTVnews.com - Tak jauh dari lokasi Candi Palah atau yang lebih dikenal dengan Candi Penataran ada sebuah petirtaan bernama Petirtaan Candi Penataran.

Lokasi Petirtaan Candi Penataran berada di Desa Penataran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

Petirtaan Candi Penataran berada agak jauh dari kompleks utama Candi Penataran. Lokasinya berada berada di pinggir Jalan Raya utama.

Letaknya agak turun ke bawah lebih rendah jika dibandingkan dengan jalan raya.

Baca Juga: 3 tempat wisata unik di Jogja, view menakjubkan hingga wahana seru dan anti mainstream

Dilansir dari berbagai sumber Petirtaan Candi Penataran dibangun dengan arsitektur bergaya era Majapahit dengan ciri khas ada menara berbentuk miniatur candi.

Menara di Petirtaan Candi Penataran ini berjumlah 9 buah. Dengan susunan satu menara berukuran besar terletak di tengah depan.

Sedangkan delapan menara berukuran lebih kecil mengelilingi di penjuru mata angin. Bentuk ini merupakan gambaran dari alam dalam bentuk kecil.

Menurut doktrin Brahma, jagat raya ini terdiri dari Jambudwipa yang terletak di pusat, di kelilingi oleh tujuh samudra dan tujuh benua, dan ditutup oleh barisan pegunungan.

Baca Juga: Muncul negara baru bernama Otherslandia yang adem dan damai, warganet Indonesia ramai-ramai ingin pindah

Di tengah Jambudwipa tersebut berdirilah Gunung Mahameru, yang diedari oleh matahari, bulan dan bintang-bintang.

Petirtaan Candi Penataran dibangun menggunakan batu andesit. Petirtaan ini merupakan tempat bersuci para raja maupun tamu-tamu yang hendak berziarah ataupun akan melakukan pemujaan di Candi Penataran.

Candi Penataran memang dibangun dengan tujuan untuk pemujaan guna menangkal bahaya Gunung Kelud.

Diceritakan dalam Kitab Negarakretagama, Candi Penataran masih digunakan sebagai tempat beribadah pada masa Raja Hayam Wuruk dari Majapahit.

Halaman:

Editor: Linda Kusuma Wardhani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X