Sejarah Candi Singasari Malang, Bukti Hormat Kerajaan Majapahit pada Nenek Moyang

- Senin, 5 September 2022 | 20:42 WIB
kemegahan candi Singasari yang menjadi bukti hormat Majapahit kepada leluhurnya. (instagram/ @zonasejarah_smawahas)
kemegahan candi Singasari yang menjadi bukti hormat Majapahit kepada leluhurnya. (instagram/ @zonasejarah_smawahas)

AGTVnews.com - Candi Singasari merupakan sebuah bangunan tinggi menjulang yang bisa kalian temui di Jalan Kertanegara Kecamatan Singasari Malang.

Jika dilihat namanya, bisa jadi candi Singasari ini dianggap berasal dari jaman kerajaan Singasari.

Namun hal ini masih jadi tanda tanya. Kapan pembuatan candi Singasari belum diketahui pasti.

Candi Singasari ditemukan oleh Nicolaus Engelhar seorang berkebangsaan Belanda yang menjabat sebagai Gubernur Pantai Timur Laut dan tinggal di Semarang.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bebek atau Kuas? Pilihan Pertama Bakal Ungkap Sisi Terdalammu

Candi ini menjadi salah satu tempat wisata bersejarah yang ikonik. Terbuat dari tumpukan batu andesit yang memperlihatkan kekokohan candi.

Candi Singosari merupakan candi untuk pendarmaan Raja Kertanegara. Raja besar yang membawa masa keemasan Singasari sekaligus akhir dari kejayaannya.

Kertanegara gugur dibunuh oleh besannya Jayakatwang dari kerajaan bawahan yakni Gelanggelang.

Candi Singasari dibangun dengan menggunakan pranalar atau tumpuannya yang berukuran besar. Candi ini terdiri dari tiga bagian, kaki candi, badan candi dan kepala candi.

Baca Juga: Cafe Taman Pinus Jalibar Batu, Suasana Hutan yang Asri dan Sejuk Pas Buat Nongkrong Santai

Menurut pakar sejarah, candi Singasari hingga saat ini belum diketahui tahun pembangunannya, dan siapa yang membagun candi ini.

Berdasarkan prasasti yang ditemukan pada tahun 1904, dikenal dengan prasasti Gajah Mada. Kemungkinan besar candi ini dibangun oleh Mahapatih Gajah Mada.

Isi prasasti menyebut 'Tribuana Tungga Dewi selaku dewan sapta prabu yakni 7 penasehat agung yang menjadi penasehat agung Majapahit memerintahkan Gajah Mada untuk membangun sebuah caitya'.

Caitya tersebut digunakan sebagai bangunan pemujaan untuk mengenang mendiang raja Kartanegara dari Singasari.

Halaman:

Editor: Linda Kusuma Wardhani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X