AGTVnews.com - Lebih dari 750 orang telah ditangkap di kota-kota di seluruh Rusia karena memprotes invasi Moskow ke Ukraina yang sekarang sudah memasuki minggu ketiga.
Kelompok pemantau independen OVD-Info mengatakan, polisi telah menangkap sedikitnya 756 orang selama demonstrasi di 37 Kota Rusia dengan sekitar setengahnya di ibu kota Rusia, Moskow.
Sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi darat, udara dan laut ke Ukraina pada 24 Februari kemarin, OVD-Info telah melaporkan lebih dari 14.000 penangkapan sehubungan dengan tindakan anti-perang.
Hal ini dikutip AGTVnews.com dari situs web ovdinfo.org, menurutnya dari jumlah tersebut, lebih dari 170 orang telah ditahan.
Sebelum itu, Kremlin telah mengesahkan undang-undang yang mulai berlaku pada 4 Maret yang mengkriminalisasi pelaporan perang independen dan protes terhadap perang, dengan hukuman hingga 15 tahun penjara.
“Sangat sulit bagi orang untuk turun ke jalan dan memprotes,” ujar Reporter Bernard Smith dari Al Jazeera yang dikutip AGTVnews.com dari laman Aljazeera.com yang melaporkan langsung dari Moskow.
Baca Juga: Pelatih Persik Kediri Javier Roca Buka Peluang Rotasi Pemain Saat Hadapi Persita Tangerang
“Siapa pun yang mencoba keluar atau terlihat seperti pengunjuk rasa telah diseret dengan kasar,” ucap Bernard Smith yang menambahkan bahwa dalam satu kasus, seorang wanita diseret hanya karena memegang selembar kertas putih kosong.
Artikel Terkait
Amerika Serikat Cabut Status Perdagangan Rusia, Ekspor Impor Barang Mewah Dilarang
Gagal Gencatan Senjata, Intelijen Bongkar Tindakan Kejam Tentara Rusia, Tembaki Wanita dan Anak-anak Ukraina
Lewandowski Ceraikan Huawei Gegara Dukung Invasi Rusia ke Ukraina
Sony - Nintendo Hentikan Penjualan Konsol dan Game ke Rusia, Serta Memberikan Donasi ke UNHCR
UNICEF dan PBB Mengutuk Keras Serangan Rusia Terhadap Rumah Sakit di Ukraina