AGTVnews.com - gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina yang diumumkan Presiden Vladimir Putin sekitar beberapa hari yang lalu nampaknya gagal.
Hingga kini, perang antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut. Serangan demi serangan terus memborbardir kota-kota di Ukraina.
Hal tersebut dikarenakan para pasukan Rusia gagal menghormati gencatan senjata. Dimana pada saat itu memungkinkan untuk melakukan evakuasi terhadap warga sipil
Kabar terbaru, Pemerintah Ukraina berhasil membongkar taktik kejam tentara Rusia pada negaranya.
Dalam satu pernyataan resmi, Dinas intelijen militer Ukraina mengaku bahwa tentara Rusia melakukan penembakan pada pihak yang tidak seharusnya.
Dalam sebuah panggilan telefon yang disadap, intelijen mengetahui bahwa tentara Rusia diminta untuk menembaki warga sipil termasuk wanita dan anak-anak.
Akibatnya, korban sipil pun berjatuhan dari pihak Ukraina akibat invasi Rusia ini. Sebagaimana dikutip AGTVnews dari Pikiran Rakyat.
"Para penjajah menembaki satu rumah yang terdiri hanya dari warga sipil saja. Di rumah tersebut hanya ada anak-anak dan perempuan," kata pernyataan resmi intelijen militer Ukraina (SBU) dikutip Pikiran Rakyat dari The Times of Israel pada Minggu, 13 Maret 2022.
"Akibat aksi brutal ini tujuh orang tewas, salah satunya adalah anak-anak," kata mereka lagi.
Insiden tersebut dikatakan terjadi pada hari Jumat, 11 Maret 2022 di sebuah kota kecil yang berada di dekat Kiev.
Kota Peremoga (yang berarti kemenangan dalam bahasa Ukraina) diserang oleh tentara Rusia yang bersenjata lengkap.
Artikel Terkait
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar Eropa di Ukraina Terbakar Setelah Ditembaki Tentara Rusia
Pasukan Tentara Rusia Telah Merebut dan Menguasai PLTN di Ukraina
Imbas Konflik Rusia dan Ukraina Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak Naik, Pertamina Siapkan Sejumlah Strategi
Dampak Invasi Rusia, Lebih dari 1 Juta Anak di Ukraina Mengungsi
Gencatan Senjata Gagal Lagi, Rusia Justru Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Ukraina