• Minggu, 24 September 2023

Jelang Pilpres 2024, Jokowi Persilakan Relawan Pendukung Panaskan Mesin Politik : Sebut Nama Erick Thohir

- Minggu, 17 September 2023 | 19:55 WIB
Presiden Jokowi sebut nama Menteri BUMN Erick Thohir saat membahas Pilpres 2024. (Instagram/@erickthohir)
Presiden Jokowi sebut nama Menteri BUMN Erick Thohir saat membahas Pilpres 2024. (Instagram/@erickthohir)

AGTVnews.com - Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Presiden Joko Widodo mempersilahkan pendukungnya untuk memanaskan mesin politik.

Meski mempersilakan pendukungnya untuk memanaskan mesin, namun mereka tidak diperbolehkan untuk menjalankan mesin dan harus menunggu instruksi terlebih dahulu.

"Kalau ingin memanaskan mesin ya silakan, mesinnya dipanaskan, tapi jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa," ucap Jokowi dalam Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 Septmeber 2023.

Saat mempersilakan relawan pendukung untuk memanskan mesin politik, Presiden Jokowi justru menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga: Intip Keseruan CFD Pare Kediri, Tak Hanya Kuliner Namun Juga Mengenal Hewan Reptil: Healing Sambil Edukasi

"Erick Thohir,….ya gak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara gak apa-apa," imbuhnya waktu itu.

Menurut Jokowi, koalisi atau gabungan partai politik yang saat ini sudah ada belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024.

Oleh karena itu, kata Jokowi meminta relawan perlu bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.

"Harus sabar dulu. Setuju ndak? Saya aja bisa sabar, masa Bapak Ibu gak bisa sabar. Jadi kita menunggu koalisi-nya seperti apa, menunggu calonnya seperti apa," ujar dia.

Baca Juga: Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Ajak Ratusan Anak Yatim Berlibur ke Taman Safari, Intip Keseruannya

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.

Dicontohkannya, sejumlah negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, yang sejak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini.

Hal itu, kata Jokowi, karena negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju.

Oleh karena itu, kata Jokowi, pada Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034, bangsa Indonesia perlu mendapatkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.

Halaman:

Editor: Yusuf RH Saputro

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X