Apa dampak menyusui anak lebih dua tahun? Simak selengkapnya

AGTVnews.com - Pakar kesehatan menyarankan ibu untuk memberikan ASI secara terus menerus sesuai kebutuhan selama enam bulan pertama usia anak.

Setelahnya pemberian ASI bisa dilakukan hingga anak berusia dua tahun. Manfaat positifnya, Si Kecil mendapatkan antibodi dan imunoglobulin dari ASI ibu.

Namun, beberapa kondisi ibu tetap memberikan ASI pada sang buah hati, meski usianya telah lebih dari dua tahun.

Hal ini pendekatan antara ibu dan anak pun akan terjalin lebih kuat, membuat Si Kecil selalu merasa aman dan nyaman.

Meski, ibu juga harus membagi waktu lebih banyak karena harus terus menyusui anak walau seharusnya ibu bisa berhenti.

Di bawah ini akan ada pembahasan dampak anak yang menyusu lebih dari dua tahun, yuk simak sama-sama!

Baca Juga: Spot terbaik menikmati matahari terbit di Banyuwangi yang dijuluki The Sunrise of Java

Sebuah studi menunjukkan bahwa faktanya mengonsumsi ASI selama lebih dari dua tahun akan berdampak pada anak, yaitu berat badan rendah dibandingkan dengan anak yang memiliki berat badan normal.

Kondisi seperti ini sangat rentan terjadi pada usia 18 sampai 29 bulan yang memiliki peluang mengalami gizi buruk lebih tinggi, dari pada anak yang telah disapih.

Ada beberapa alasan mengapa bayi jadi kurang gemuk karena terus menyusu saat usia lebih dua tahun.

Pertama, beberapa anak yang belum berhenti menyusu sampai pada usia lebih dari dua tahun akan menolak makanan padat yang diberikan.

Kedua, usia yang semakin bertambah, tentu juga membuat kebutuhan nutrisi meningkat, dan hal ini tak lagi bisa tercukupi melalui ASI.

Baca Juga: Spesial! Resep rawon khas Jawa Timur mudah anti ribet, rasa tak kalah dari menu restoran

Tetapi, pendapat lain dari Academy of Breastfeeding Medicine (ABM), durasi menyusui yang lebih lama dikaitkan dengan pengurangan dan perlindungan penyakit pada tubuh ibu.