6 Tradisi di Nganjuk yang Masih Sering Dilakukan Hingga Sekarang, Nomor 6 Dipercaya Bisa Awet Muda Loh!

- Rabu, 17 Agustus 2022 | 14:56 WIB
6 Tradisi di Nganjuk yang Masih Sering Dilakukan Hingga Sekarang, Nomor 6 Dipercaya Bisa Awet Muda Loh! (@aslinganjuk)
6 Tradisi di Nganjuk yang Masih Sering Dilakukan Hingga Sekarang, Nomor 6 Dipercaya Bisa Awet Muda Loh! (@aslinganjuk)

AGTVnews.com - Yuk, mengenal lebih dekat Tradisi di Nganjuk. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisinya masing-masing dan tidak terkecuali kota Nganjuk.

Tradisi di Nganjuk ini masih dipertahankan oleh masyarakat setempat hingga sekarang.

Tradisi di Nganjuk ini cukup unik dan menarik perhatian masyarakat luar daerah.

Kota yang berjuluk Kota Angin ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di sebelah utara, Kabupaten Jombang dan Kediri di sebelah timur, Kabupaten Kediri dan Ponorogo di sebelah selatan, serta Kabupaten Madiun di sebelah barat.

Pada masa Kerajaan Medan, Nganjuk dikenal sebagai Anjukladang, atau Tanah Kemenangan. Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang sangat produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan, oleh karena itu pertumbuhan ekonomi pertanian sangat tinggi.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Menjinakkan Burung Tangkapan Alam: Murai Batu, Kacer, Tledekan Gunung Langsung Anteng

Berikut ini tradisi-tradisi yang masih dilestarikan di Nganjuk:

1. Tradisi Wetonan

Tradisi Nganjuk yang pertama adalah tradisi Wetonan. Wetonan dalam bahasa Jawa artinya mati. Namun, Wetonan di sini mengacu pada kelahiran seseorang. Tradisi Wetonan adalah upacara yang dilakukan untuk menyambut bayi yang baru lahir.

Tradisi Wetonan ini dilakukan agar bayi dapat terlindung dari bahaya di kemudian hari dan mendapatkan nutrisi dan kesejahteraan yang lebih.

2. Ritual Ruwatan

Ritual ruwatan juga dipertahankan hingga saat ini sebagai tradisi kota Nganjuk. Misalnya, untuk anak berambut gimbal, ikal sering dianggap mirip dengan buto ijo, sehingga harus ada ritual ruwatan.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menangkal kejahatan dan hal-hal buruk yang dibawa oleh Buto Ijo.

Baca Juga: 8 Pulau Angker dan Misterius di Indonesia, Tak Berpenghuni Hingga Jadi Sarang Ribuan Ular

Halaman:

Editor: Muji Lestari

Sumber: Wikipedia, @aslinganjuk

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X