Mengenal tarhib Ramadhan yang lekat di masyarakat Jawa, Megengan tradisi yang terus lestari hingga kini

- Jumat, 17 Maret 2023 | 06:46 WIB
Tarhib Ramdhan dalam tradisi Megengan, salah satunya adanya kue apem. (instagram / @reskadias)
Tarhib Ramdhan dalam tradisi Megengan, salah satunya adanya kue apem. (instagram / @reskadias)

AGTVnews.com - Tarhib Ramadhan merupakan penyambutan atas datangnya bulan suci Ramadhan bagi umat muslim. Seperti tradisi Mengengan yang lekat dilakukan masyarakat Jawa.

Megengan merupakan tradisi menyambut Ramadan masyarakat Jawa yang berarti mengagungkan.

Mengagungkan dalam Megengan ini adalah untuk bulan Ramadhan, cinta pada bulan Ramadhan, menyambut bulan Ramadhan dengan melaksanakan suatu amalan, bersyukur kepada Allah.

Biasanya masyarakat Jawa dalam menjalankan Megengan ini dengan membagikan atau saling bertukar makanan dengan yang lain.

Baca Juga: Punya banyak khasiat, ini 9 macam penyakit yang bisa diobati dengan madu

Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW yakni, memberi makan merupakan salah satu perkara baik dalam agama.

Dalam tradisi Megengan ini identik dengan kue apem.

Kata 'apem' adalah kata serapan dari Bahasa Arab yaitu afwun yang berarti maaf.

Baca Juga: 8 terapi untuk Lovebird ngekek panjang dalam seminggu, cuma modal semprot saja

Di masyarakat, budaya Megengan digunakan sebagai ajang silaturahmi dengan membagikan kue apem yang berarti maaf kepada orang lain sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Budaya Megengan ini pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga yang mengubah tradisi ruwahan peninggalan jaman Majapahit menjadi Megengan dengan memasukkan budaya Islam di dalamnya.

Tradisi Megengan yang masih terus dilestarikan di masyarakat ini sangatlah indah, karena mereka menjaga silaturahmi, saling memberi atau bertukar, satu sama lain atau bersedekah yang membuat suasana indah.***

Editor: Linda Kusuma Wardhani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X