Bikin Resah, Hacker Perusahaan Teknologi Besar Diduga Masih 16 Tahun

- Selasa, 29 Maret 2022 | 16:23 WIB
Hacker Bikin Resah Perusahaan Teknologi Besar Diduga Masih 16 Tahun (Pixabay)
Hacker Bikin Resah Perusahaan Teknologi Besar Diduga Masih 16 Tahun (Pixabay)

AGTVnews.com - Aksi Lapsus$, yang membobol sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Samsung, NVIDIA, Ubisoft serta masih banyak lainnya beberapa pekan terakhir membuat perusahaan teknologi lain geram.

Pasalnya dalam setiap aksinya, Lapsus$ mencuri sejumlah data penting berukuran besar.
Pihak berwenang Inggris, dilaporkan telah menemukan siapa dibalik Lapsus$.

Penyelidik mengatakan dalang di balik kelompok peretasan Lapsus$ adalah seorang remaja Inggris berusia 16 tahun yang tinggal bersama ibunya.

Baca Juga: Jokowi Targetkan 20 Juta Pelaku UMKM Masuk Ekosistem Digital 2022

Pihak kepolisian London sendiri, seperti dilaporkan The Verge, menangkap 7 orang berusia 16-21 tahun terkait kasus itu.

Sementara itu, TechSpot melaporkan tersangka, yang menggunakan alias online "White" dan "breachbase", belum didakwa oleh polisi atas kejahatan apa pun.

Seorang penyelidik mengatakan mereka telah mengidentifikasi tujuh akun berbeda yang terkait dengan Lapsus$, bersama dengan anggota remaja lainnya yang tinggal di Brasil.

Baca Juga: Informasi Lowongan Kerja PT. BGR Logistik Indonesia Posisi Tax Officer, Berikut Kualifikasi dan Persyaratannya

Tersangka dikatakan sangat terampil dan cepat dalam meretas sehingga beberapa orang percaya bahwa peretasan itu dilakukan secara otomatis.

Aksi Lapsus$ diyakini termotivasi oleh ketenaran dan uang, mengingat kelompok itu tidak menutupi jejaknya dan bahkan bergabung dalam panggilan Zoom untuk mengejek korban mereka.

Baca Juga: Mengenal Istilah Zoning Lawan dalam MLBB Beserta Cara Mudah Melakukannya

Pihak Microsoft sendiri, dalam sebuah cuitan Twitter mengungkapkan telah berhasil menemukan dalang peretasan tersebut.

"Microsoft Security telah melacak pelaku kriminal DEV -0537 (LAPSUS $) yang menargetkan organisasi dengan pemusnahan data dan serangan destruktif - termasuk Microsoft. " cuit akun Microsoft Security (@msftsecurity)

Editor: Muji Lestari

Sumber: The Verge

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X